Monday, December 10, 2007

ISP (Ini Sebuah Puisi)

Seperti bebek yang terlepas dari induk, bingung entah mau kemana, berjalan tak berarah, terdiam tak berakal..
Mencari - cari induk yang tak kunjung ketemu, lalu mencari penggantinya yang tak jua sepadan..
Menjadi "liar" seakan tak punya sandaran hidup, melampiaskan kepada hal yang tak berguna untuknya..

Bebek itu tak mengerti, dan tak bisa mengerti, bagaimana hidup ini harus dijalani..
Bukan karena ditinggal sang induk, lantas ia mencari hal yang seharusnya tak tersentuh..
Masih ada air yang memberi mu minum setiap hari, masih ada tanah yang memberi mu makan setiap hari..
jangan dustakan mereka, sebab mereka selalu ada untukmu, tak kan habis kasih mereka dalam waktu..

Sang induk yang menyayanginya, berubah menjauhinya, karena bebek tak mau belajar dari kesalahannya..
Dan sang induk bosan dengan keadaan, dimana ia selalu dipandang salah oleh mereka yang mendengar cerita bebek..
Dia hanya bisa tertunduk, memikirkan bebek yang tak kunjung berpikir dewasa, mencoba tuk berbuat tapi pikir nya menolak..
Sang induk pergi, dan bebek bersedih hanya air mata, bukan hati dan pikirnya..
Membiarkan bebek hidup sendiri, tuk hidup yang lebih baik lagi..

Sang induk berpesan "jaga dirimu baik-baik, pintar-pintar memilih pasangan teman dan hidup mu, jaga mulutmu dari perkataan yang membuatku sedih, jangan jadikan ini sebagai pelampiasan, jangan mendustakan hatimu hanya untuk membalas indukmu ini, jangan dustakan mereka yang memberimu makan dan minum"

Induk sedih melihat bebek sekarang, tapi induk hanya bisa mengawasi, tak boleh menghakimi..

2 comments:

Anonymous said...

hohohooo....
sibebek bukan ga mau belajar dari kesalahan...
tapi mungkin blom ngerti untuk masalah yang dia hadapi...
hal untuk memantau dan tidak menghakimi adalah hal yang sangat bijaksana...biarkan dia belajar untuk hidup..

Hendycam said...

Kenapa harus BEBEK??
Kan banyak hewan lain..

Si bebek ini menurut gw mirip "seseorang" di "taman" sana...(tau bener tau engga')

Trus elo induknya(ini juga tau bener tau engga').

Andai semua BEBEK dapat berpikir sama...maka apa gunanya lagi BEBEK ber-kwek-kwek..

Andai semua BEBEK tak kunjung berpikir dewasa...di saat itulah guna INDUK-nya ada.

Dan ketika INDUK-nya membiarkan BEBEK hidup sendiri di saat itulah hubungan keluarga mereka putus